REPUBLIKA.CO.ID, ANBAR -- Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak berencana untuk menyerang Iran, dan merebut rincian program nuklirnya untuk diberikan ke Moskow. Sunday Times mengklaim, ini dilakukan dalam pertukaran untuk mengalahkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Dilansir dari The International Business Times, mainfesto ISIS, yang diyakini ditulis oleh komandannya Abdullah Ahmed al-Meshedani menyatakan kelompok militan ISIS berencana bertempur dengan Iran. Tujuannya untuk mendapatkan rencana rahasia nuklir Teheran.
Koran-koran tersebut telah disita oleh pemerintah Irak selama serangan balik terhadap ISIS, dan diverifikasi oleh otoritas intelijen Barat. Koran-koran diperkirakan telah disita selama penggerebekan di rumah seorang senior militan.
ISIS berencana akan memberikan Rusia akses ke ladang minyak dan gas di provinsi Anbar, Irak, yang selama ini dikendalikan ISIS. Sebagai imbalannya, kelompok militan itu meminta Moskow berhenti mendukung Presiden Suriah dan pemerintah Syiah yang dikendalikan Iran. Sebaliknya mendukung pemerintah yang dikendalikan Sunni di Timur Tengah dan memberikan kontrol atas program nuklir Iran ke ISIS.
Manifesto yang dilaporkan kelompok itu juga mengandung rencana untuk mencabut pemerintah yang didominasi Syiah di Iran dan memproklamirkan diri sebagai negara kekhalifahan. ISIS juga disebut-sebut berencana melakukan pembersihan etnis Muslim Syiah di Timur Tengah.
www.arcanusantara.com
0 comments:
Post a Comment