Kamis, 5 Juni 2014 17:08 WIB | Dilihat 7039 Kali
Indriani
Jakarta (ANTARA News) - Elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di jejaring sosial mengalami peningkatan dibandingkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, berdasarkan hasil survei Katapedia Indonesia.
"Pada pekan pertama usai mendaftar di KPU, elektabilitas Jokowi-JK sebesar 61,31 persen, jauh lebih unggul dari pasangan Prabowo Hatta yang hanya 38,69 perseb. Namun setelah memasuki pekan kedua, elektabilitas Prabowo-Hatta meningkat meningkat menjadi 48,24 persen, Sementara elektabilitas Jokowi-JK menurun menjadi 51,76 persen," ujar Direktur Katapedia Indonesia, Andhika Dwi P, di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan melihat grafik elektabilitas Jokowi-JK yang melorot, tim suksesnya harus mengambil inisiatif.
Setelah resmi mendaftar di kantor KPU, Prabowo mendapatkan banyak publikasi buruk di Twitter. Hal itu terlihat dari banyaknya cuitan negatif tentang isu uang, pelanggaran HAM, dan isu buruk lainnya.
Pada pekan kedua, Prabowo mulai mendapatkan isu positif seperti dukungan dari Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, perhatian pada kekayaan nasional, dan perjuangan untuk rakyat.
Kampanye yang diusung Prabowo-Hatta mengangkat hashtag #PilihankuSatu #PrabowoKitaSemua, #SelamatkanIndonesia.
Sementara dari kubu Jokowi, sesaat usai pendaftaran pasangan itu mendapatkan respon positif di Twitter mengenai isu rupiah menguat, kebangkitan nasional, pembangunan tol laut, hingga kesederhanaan Jokowi. Namun memasuki pekan kedua, elektabilitas menurun meski didukung oleh Dahlan Iskan. Hal itu karena isu negatif seperti pencitraan blusukan, perang bintang, takut koalisi besar, dan nomor urut dua.
Kampanye yang diusung kubu Jokowi-JK adalah #LaguJokowiJK, #JokowiAdalahKita, #SayaPilihJokowi, #MenolakLupa, dan #TNIProJokowi.
"Nilai efektivitas kampanye lebih tinggi Prabowo-Hatta," jelasnya.
Katapedia juga memantau persepsi yang muncul di sosial media. Kata-kata yang muncul dalam persepsi seseorang terhadap pasangan Prabowo Hatta adalah PilihanKuSatu, dukung, Demokrat, Golkar, PKS, Gerindra.
Sedangkan kata-kata yang muncul dalam persepsi seseorang terhadap pasangan Jokowi-Jk adalah program, aksi, misi, visi, Dahlan Iskan, dan Slank.
"Berdasarkan data diatas, tim media Prabowo-Hatta lebih baik dalam mengelola berita dibandingkan tim Jokowi-JK,"terang dia.
Elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta mempunyai peluang besar mengalahkan elektabilitas Jokowi-JK.
"Kedua pasangan masih belum memiliki narasi kuat untuk menginspirasi pengguna sosial, sehingga mengandalkan pasukan siber."
Katapedia memperkirakan pertarungan Pilpres masih sangat kuat, dan belum ada pemenang telak pada Pilpres mendatang.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasang kandidat Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Jokowi-Jusuf Kalla yang didukung oleh lima partai yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI sedangkan Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai yaitu Gerindra, PAN, PPP, Golkar, PKS dan PBB.
(I025)
Indriani
Namun setelah memasuki pekan kedua, elektabilitas Prabowo-Hatta meningkat meningkat menjadi 48,24 persen, Sementara elektabilitas Jokowi-JK menurun menjadi 51,76 persen.
"Pada pekan pertama usai mendaftar di KPU, elektabilitas Jokowi-JK sebesar 61,31 persen, jauh lebih unggul dari pasangan Prabowo Hatta yang hanya 38,69 perseb. Namun setelah memasuki pekan kedua, elektabilitas Prabowo-Hatta meningkat meningkat menjadi 48,24 persen, Sementara elektabilitas Jokowi-JK menurun menjadi 51,76 persen," ujar Direktur Katapedia Indonesia, Andhika Dwi P, di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan melihat grafik elektabilitas Jokowi-JK yang melorot, tim suksesnya harus mengambil inisiatif.
Setelah resmi mendaftar di kantor KPU, Prabowo mendapatkan banyak publikasi buruk di Twitter. Hal itu terlihat dari banyaknya cuitan negatif tentang isu uang, pelanggaran HAM, dan isu buruk lainnya.
Pada pekan kedua, Prabowo mulai mendapatkan isu positif seperti dukungan dari Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, perhatian pada kekayaan nasional, dan perjuangan untuk rakyat.
Kampanye yang diusung Prabowo-Hatta mengangkat hashtag #PilihankuSatu #PrabowoKitaSemua, #SelamatkanIndonesia.
Sementara dari kubu Jokowi, sesaat usai pendaftaran pasangan itu mendapatkan respon positif di Twitter mengenai isu rupiah menguat, kebangkitan nasional, pembangunan tol laut, hingga kesederhanaan Jokowi. Namun memasuki pekan kedua, elektabilitas menurun meski didukung oleh Dahlan Iskan. Hal itu karena isu negatif seperti pencitraan blusukan, perang bintang, takut koalisi besar, dan nomor urut dua.
Kampanye yang diusung kubu Jokowi-JK adalah #LaguJokowiJK, #JokowiAdalahKita, #SayaPilihJokowi, #MenolakLupa, dan #TNIProJokowi.
"Nilai efektivitas kampanye lebih tinggi Prabowo-Hatta," jelasnya.
Katapedia juga memantau persepsi yang muncul di sosial media. Kata-kata yang muncul dalam persepsi seseorang terhadap pasangan Prabowo Hatta adalah PilihanKuSatu, dukung, Demokrat, Golkar, PKS, Gerindra.
Sedangkan kata-kata yang muncul dalam persepsi seseorang terhadap pasangan Jokowi-Jk adalah program, aksi, misi, visi, Dahlan Iskan, dan Slank.
"Berdasarkan data diatas, tim media Prabowo-Hatta lebih baik dalam mengelola berita dibandingkan tim Jokowi-JK,"terang dia.
Elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta mempunyai peluang besar mengalahkan elektabilitas Jokowi-JK.
"Kedua pasangan masih belum memiliki narasi kuat untuk menginspirasi pengguna sosial, sehingga mengandalkan pasukan siber."
Katapedia memperkirakan pertarungan Pilpres masih sangat kuat, dan belum ada pemenang telak pada Pilpres mendatang.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasang kandidat Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Jokowi-Jusuf Kalla yang didukung oleh lima partai yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI sedangkan Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai yaitu Gerindra, PAN, PPP, Golkar, PKS dan PBB.
(I025)
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2014
0 comments:
Post a Comment