Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Berita Lainnya
Jakarta, Selama ini tidak sedikit orang menyangka bahwa tenggelam di dalam air laut jauh lebih berbahaya dibanding tenggelam di air tawar. Tapi tahukah Anda bahwa ternyata tenggelam di dalam air tawar itu lebih cepat mematikan dibanding tenggelam di air laut?
Hal ini diungkapkan langsung oleh dr Pandu C. Lestari, SpA, dokter spesialis anak di RS Siloam Jakarta. Menurut dokter yang akrab disapa dr Pandu ini, air tawar memiliki konsentrasi yang lebih kecil dibanding air laut, sehingga itulah yang menyebabkan mengapa air tawar lebih mematikan dibanding air laut ketika seseorang tenggelam.
"Konsentrasi air tawar itu kecil, lebih kecil dibanding air laut. Oleh karena itu ketika seseorang tenggelam di dalam air tawar, maka orang tersebut akan lebih cepat kehilangan nyawanya dibanding tenggelam di air laut," tutur dr Pandu kepada detikHealth, dan ditulis pada Senin (5/5/2014).
dr Pandu menjelaskan bahwa dengan konsentrasi yang lebih kecil, maka air tawar akan lebih mudah dan lebih cepat masuk ke dalam aliran darah manusia. Hal ini dibantu dengan reflek manusia yang akan menahan napasnya ketika tenggelam.
"Saat tenggelam, manusia tentu saja akan reflek menahan napasnya. Namun ketika sudah kehabisan oksigen di dalam tubuhnya, maka secara langsung otak menyuruhnya bernapas. Saat bernapas itulah akhirnya air masuk ke dalam tubuh dan aliran darah. Dan air tawar itu akan cepat masuknya ke aliran darah dibanding air laut," terangnya.
"Ketika aliran darah sudah dipenuhi oleh air, maka itu akan membuat sel darah akan pecah. Nah ketika sel darah pecah, hal itu bisa menyebabkan gagal jantung hingga berujung dengan kematian," imbuh dr Pandu.
Oleh karena itu, dr Pandu menyarankan kepada semua orang untuk selalu berhati-hati ketika 'bermain' dengan air. Jika selama ini orang-orang lebih khawatir ketika bermain di pantai atau laut, maka kekhawatiran yang sama juga sebaiknya diterapkan ketika bermain di kolam renang. "Khususnya anak. Orang tua harus selalu mengawasi anaknya ketika bermain di air. Jangan pernah sekalipun melepaskan pandangan meski hanya sesaat," pesannya.
Berdasarkan data dari Centers of Disease Control and Prevention, tercatat 25 anak meninggal di setiap harinya akibat cedera yang tidak disengaja. Tenggelam, merupakan salah satu jenis cedera tidak disengaja yang paling sering terjadi pada anak.
(vta/vit)
Hal ini diungkapkan langsung oleh dr Pandu C. Lestari, SpA, dokter spesialis anak di RS Siloam Jakarta. Menurut dokter yang akrab disapa dr Pandu ini, air tawar memiliki konsentrasi yang lebih kecil dibanding air laut, sehingga itulah yang menyebabkan mengapa air tawar lebih mematikan dibanding air laut ketika seseorang tenggelam.
"Konsentrasi air tawar itu kecil, lebih kecil dibanding air laut. Oleh karena itu ketika seseorang tenggelam di dalam air tawar, maka orang tersebut akan lebih cepat kehilangan nyawanya dibanding tenggelam di air laut," tutur dr Pandu kepada detikHealth, dan ditulis pada Senin (5/5/2014).
dr Pandu menjelaskan bahwa dengan konsentrasi yang lebih kecil, maka air tawar akan lebih mudah dan lebih cepat masuk ke dalam aliran darah manusia. Hal ini dibantu dengan reflek manusia yang akan menahan napasnya ketika tenggelam.
"Saat tenggelam, manusia tentu saja akan reflek menahan napasnya. Namun ketika sudah kehabisan oksigen di dalam tubuhnya, maka secara langsung otak menyuruhnya bernapas. Saat bernapas itulah akhirnya air masuk ke dalam tubuh dan aliran darah. Dan air tawar itu akan cepat masuknya ke aliran darah dibanding air laut," terangnya.
"Ketika aliran darah sudah dipenuhi oleh air, maka itu akan membuat sel darah akan pecah. Nah ketika sel darah pecah, hal itu bisa menyebabkan gagal jantung hingga berujung dengan kematian," imbuh dr Pandu.
Oleh karena itu, dr Pandu menyarankan kepada semua orang untuk selalu berhati-hati ketika 'bermain' dengan air. Jika selama ini orang-orang lebih khawatir ketika bermain di pantai atau laut, maka kekhawatiran yang sama juga sebaiknya diterapkan ketika bermain di kolam renang. "Khususnya anak. Orang tua harus selalu mengawasi anaknya ketika bermain di air. Jangan pernah sekalipun melepaskan pandangan meski hanya sesaat," pesannya.
Berdasarkan data dari Centers of Disease Control and Prevention, tercatat 25 anak meninggal di setiap harinya akibat cedera yang tidak disengaja. Tenggelam, merupakan salah satu jenis cedera tidak disengaja yang paling sering terjadi pada anak.
(vta/vit)
Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini
Artikel detikHealth juga bisa dibaca melalui aplikasi detikcom untuk Android, BlackBerry, iPhone, iPad &Windows Phone. Install sekarang!
Baca Juga
0 comments:
Post a Comment