Jakarta -  Densus 88/Antiteror Polri benar-benar "menghabisi" kaki tangan  komplotan teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso yang lari hingga Pulau Jawa.
"Semalam (14/5) pukul 20.30 WIB kita tangkap  DPO kasus teroris atas nama Yahya alias Jimi di Klaten, Jateng. Yang diikuti penggeledahan bengkel las  di Dukuh Sumber Wetan, Trucuk, Klaten, tadi" kata seorang sumber di lingkungan Mabes Polri pada Beritasatu.com Kamis (15/5).
Yahya, menurut sumber yang tak mau disebut namanya itu, adalah  DPO dalam kasus bom Tentena, Sulteng pada 2007.
"Yahya kita tangkap berdasarkan pengembangan tersangka  Rifki yang ditangkap sebelumnya di Indramayu, Jawa Barat pada Senin (12/5)," sambungnya.
 
Pada Selasa (13/5), Densus juga menangkap  tersangka terorisme atas nama Ramuji alias Kapten  di Brondong, Lamongan Jatim.
Sebelumnya, pada 16 April lalu, ada dua pelaku teror yang ditangkap yakni Paimin alias Ade dan Ardi. Keduanya ditangkap secara terpisah dan merupakan  jaringan MIT yang dikendalikan  Santoso dan Sabar Subagyo alias Daeng Koro.
 
Paimin ditangkap di wilayah kelurahan Lawanga, Poso Kota Utara karena terlibat bom di desa Pantango Lemba pada Februari 2014 yang menyebabkan lubang besar, lalu  mengikuti tadrib (latihan para militer) pada 2011, dan sebagai Salah satu kurir Santoso.
Sedangkan Ardi ditangkap atas pengakuan Paimin pada 17 Aprilsaat pulang dari Pasar Sentral Poso menuju kerumahnya di Kayamanya.
 
Pelaku juga terlibat dalam  Bom Pantango Lemba dan terlibat beberapa kali curanmor dalam rangka fa'i alias mengumpulkan harta benda untuk jihad.
 
Santoso dan Daeng Koro hingga kini masih buron. Mereka beroperasi di daerah Gunung Biru dan Taman Jeka, Poso.
Penulis: Farouk Arnaz/CAH